Dalam beberapa bulan terakhir, proyek-proyek baru yang dimulai oleh China untuk memperdalam kehadirannya di laut dalam telah menambah ketegangan di wilayah tersebut. Pembangunan stasiun luar angkasa bawah laut sedalam 2.000 meter adalah contoh konkret dari ambisi China untuk menguasai lautan dan meningkatkan daya saing global mereka. Semua ini, tentu saja, memperkuat peran China dalam ekonomi biru dan eksplorasi laut dalam, yang semakin penting untuk memenuhi kebutuhan energi dan ekonomi di masa depan.
Meskipun alat ini dirancang dengan tujuan utama untuk mendukung pengembangan sumber daya laut, potensi penggunaannya dalam operasi militer dan strategis juga tidak bisa diabaikan. Ke depannya, apakah alat pemotong ini akan benar-benar digunakan untuk tujuan tersebut atau tetap berfokus pada eksplorasi laut dalam masih menjadi tanda tanya besar. Namun, satu hal yang pasti adalah, alat ini memberikan China keunggulan signifikan dalam hal kemampuan untuk mengakses dan mengontrol sumber daya yang ada di bawah laut.