Selfie dengan kartu identitas seperti KTP atau SIM menjadi hal yang biasa dalam penggunaan layanan online saat ini. Namun, keamanan data pribadi menjadi perhatian utama terkait dengan penggunaan foto selfie ini.
Permintaan untuk foto selfie dengan KTP oleh berbagai layanan online seringkali membuat pengguna merasa dilema. Sebagian merasa enggan memberikan informasi pribadi berupa foto selfie dengan kartu identitas mereka, namun hal ini seringkali menjadi syarat mutlak untuk bisa menggunakan layanan tersebut.
Kaspersky, perusahaan keamanan siber, mengatakan bahwa permintaan foto selfie dengan KTP memang menjadi permasalahan yang sering dihadapi oleh pengguna. Dalam banyak kasus, pengguna merasa tidak yakin terkait dengan keamanan data pribadi mereka ketika harus memberikan informasi tersebut.
Salah satu hal yang menjadi risiko terkait dengan foto selfie dengan kartu identitas adalah bagaimana perusahaan atau layanan tersebut menyimpan dan memproses data pengguna. Meskipun perusahaan sering kali mengklaim bahwa data pribadi pengguna disimpan dengan sangat hati-hati, namun dalam praktiknya hal tersebut seringkali tidak dapat diverifikasi dengan jelas.
Pesan keamanan dan privasi yang disampaikan oleh perusahaan seringkali tidak cukup meyakinkan pengguna. Terutama ketika pesan tersebut tidak didukung oleh bukti konkret selain dari halaman kebijakan privasi di situs web mereka. Hal ini membuat pengguna semakin waspada terhadap permintaan untuk selfie dengan kartu identitas.
Namun, di sisi lain, foto selfie dengan kartu identitas juga menjadi senjata bagi penjahat siber. Foto selfie ini dapat disalahgunakan untuk membuka perusahaan atau layanan atas nama seseorang, atau bahkan untuk mendaftarkan kartu SIM menggunakan identitas orang lain untuk melakukan tindakan melanggar hukum.