telit buatan Boeing yang dimiliki oleh penyedia layanan multinasional Intelsat tiba-tiba meledak di orbit pada akhir pekan. Insiden ini telah menimbulkan pertanyaan besar tentang keamanan dan ketahanan satelit di luar angkasa.
Pernyataan resmi Intelsat menyatakan bahwa satelit berkode IS-33e tersebut mengalami anomali yang mengakibatkan hancurnya satelit, dan tidak bisa diselamatkan. Meskipun demikian, migrasi dan pemulihan layanan masih terus dilakukan di armada Intelsat dan satelit milik pihak ketiga.
Meski demikian, penyebab pasti meledaknya satelit tersebut masih belum jelas. Angkatan bersenjata antariksa AS (Space Force) mengumumkan bahwa mereka melacak sekitar "20 pecahan" satelit yang mengambang di orbit dan dinilai "tidak memberikan ancaman langsung." Sementara itu, ExoAnalytics Solutions melaporkan adanya 57 pecahan terkait ledakan yang terjadi pada satelit Intelsat.
Menurut Futurism, ledakan tiba-tiba satelit buatan Boeing menunjukkan bahwa masa pakai dan usia satelit memiliki batasan yang ketat. Insiden ini juga menjadi peringatan akan ancaman sampah antariksa terhadap infrastruktur strategis di orbit Bumi.
Satelit buatan Boeing Space Systems yang hancur memiliki ukuran yang setara dengan mobil minivan dan diluncurkan pada tahun 2016. Intelsat memanfaatkan satelit tersebut untuk menyediakan jaringan internet dan komunikasi di wilayah Eropa, Afrika, dan sebagian besar Asia.