BMW Masih Dalam Tahap Evaluasi
Menanggapi kemitraan ini, seorang juru bicara BMW menjelaskan bahwa perusahaan mereka memang tengah mengevaluasi teknologi dari Figure AI. Pada awal April, BMW mengonfirmasi bahwa mereka memiliki tiga robot humanoid di fasilitasnya untuk keperluan uji teknis.
“Robot-robot tersebut berlatih mengambil dan memegang komponen selama jam-jam di luar produksi utama,” ungkap juru bicara tersebut. Dalam minggu berikutnya, BMW memperbarui informasinya dan menyatakan kini jumlah robot yang berada di lokasi telah bertambah. Beberapa di antaranya bahkan telah mulai digunakan dalam kondisi produksi nyata, bukan sekadar simulasi.
Valuasi Tinggi dan Strategi Pendanaan
Dalam dokumen investor terbaru, Figure AI mengungkapkan bahwa mereka tengah menggalang dana sebesar US$1,5 miliar dalam putaran pendanaan lanjutan. Jika sukses, ini akan membawa valuasi perusahaan menjadi US$39,5 miliar, angka yang melampaui valuasi perusahaan otomotif mapan seperti Ford dan startup teknologi pertahanan seperti Anduril.
Salah satu penyokong terbesar dalam putaran pendanaan ini adalah Align Ventures. Perusahaan investasi ini diketahui telah menjalankan kampanye intensif selama berminggu-minggu untuk menarik minat investor kecil. Tujuannya adalah mengumpulkan dana melalui mekanisme special purpose vehicles (SPV) atau dana tujuan khusus, sehingga beban investasi yang harus dikeluarkan Align bisa ditekan.
Namun hingga saat ini, baik Adcock maupun Align Ventures belum memberikan komentar resmi kepada WSJ mengenai langkah besar ini.
Apakah Ini Masa Depan Robotika atau Gelembung AI?
Kisah Figure AI menyulut perdebatan sengit di kalangan investor dan analis teknologi. Beberapa menganggap perusahaan ini sebagai game-changer yang berpotensi menyusul bahkan menyalip kemajuan teknologi robotik dari perusahaan seperti Tesla dan Google. Namun tak sedikit pula yang skeptis, menilai ini sebagai indikasi bahwa gelembung AI mungkin tengah mencapai puncaknya—dimana hype dan valuasi melambung jauh melebihi pencapaian nyata.