Dalam beberapa waktu terakhir, pemerintah Indonesia mulai mendorong masyarakat untuk beralih dari penggunaan kartu SIM fisik ke teknologi terbaru bernama eSIM. Imbauan ini bukan tanpa alasan, mengingat ada sejumlah perbedaan signifikan yang membuat eSIM dianggap sebagai solusi komunikasi digital yang lebih modern dan efisien.
Secara umum, kartu SIM (Subscriber Identity Module) adalah kartu fisik kecil yang dimasukkan ke dalam slot khusus di perangkat ponsel. Slot ini biasanya disediakan oleh pabrikan untuk memungkinkan pengguna mengakses jaringan operator seluler. Dalam kebanyakan ponsel, tersedia ruang untuk dua kartu SIM, sehingga pengguna bisa mengaktifkan dua nomor sekaligus dalam satu perangkat. Ini sangat membantu bagi mereka yang ingin memisahkan kebutuhan pribadi dan profesional, atau menggunakan jaringan dari operator berbeda demi koneksi yang lebih stabil.
Namun, eSIM (embedded SIM) membawa konsep yang jauh lebih canggih. Sesuai namanya, eSIM ditanam langsung ke dalam perangkat secara internal sehingga tidak memerlukan slot fisik. Artinya, pengguna tidak perlu lagi membuka perangkat atau mengganti kartu secara manual. Hal ini juga secara signifikan mengurangi risiko kehilangan atau kerusakan kartu SIM yang selama ini cukup sering terjadi.
Keunggulan eSIM: Lebih dari Sekadar Kartu Digital
eSIM menawarkan sejumlah kelebihan yang tidak dimiliki oleh kartu SIM konvensional. Salah satunya adalah kemampuannya untuk menyimpan banyak profil operator sekaligus dalam satu perangkat. Jadi, meskipun fisiknya tidak bisa diganti, pengguna bisa dengan mudah beralih antar operator tanpa harus mencabut atau mengganti kartu. Ini memberikan fleksibilitas tinggi bagi pengguna yang sering bepergian atau berganti layanan operator.