Bukan hanya General Motors, beberapa perusahaan lain yang aktif dalam pengembangan kendaraan otonom juga telah mengalami insiden yang sama. Kasus-kasus tersebut menimbulkan pertanyaan besar mengenai sejauh mana teknologi ini benar-benar aman untuk digunakan di jalan raya, terutama untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, yang menjadi salah satu tujuan utama dari pengembangan kendaraan tanpa pengemudi.
Dengan demikian, krisis yang melanda industri ini tidak hanya sekadar menjadi tantangan bagi produsen mobil, tetapi juga menyiratkan perlunya kerjasama antara pihak pemerintah, industri otomotif, serta organisasi keselamatan publik. Saat ini, industri kendaraan otonom harus berjuang untuk membangun kepercayaan masyarakat, sambil tetap berusaha mengejar ketertinggalan di tengah ancaman yang semakin dekat dari negara lain, terutama China.
Ke depan, bagaimana strategi pemerintah dan pelaku industri untuk mendorong perkembangan teknologi ini, sambil memastikan keselamatan dan keamanan publik, akan sangat berpengaruh dalam menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi dan kemajuan dalam bidang transportasi. Hal ini jelas menjadi tantangan bagi pemerintahan Trump untuk bertindak cepat dan tepat dalam mengatasi setiap keraguan dan tantangan yang ada di industri kendaraan otonom ini.