Sebelumnya, komitmen keuangan dari pemerintah Indonesia sebesar 1,7 triliun KRW (setara dengan $1,25 miliar USD) telah disetujui untuk berkontribusi sebesar 20% dari total nilai proyek KF-21 sebesar 8,1 triliun KRW (setara dengan $5,97 miliar USD). Meskipun demikian, disayangkan bahwa manfaat yang seharusnya diterima oleh Indonesia dalam bentuk transfer teknologi tidak sejalan dengan besarnya kewajiban pembayaran yang dilakukan.
Dalam mengajukan permintaan penyesuaian pembayaran ini, pemerintah Indonesia membahas hal ini secara sungguh-sungguh demi menjamin bahwa setiap nilai pembayaran yang dikeluarkan oleh pihak Indonesia adalah seimbang dengan manfaat dan keuntungan yang didapatkan melalui kerja sama ini.
Sebagai hasilnya, juru bicara Kementerian Pertahanan Indonesia menegaskan bahwa keterlibatan teknologi ini memang merupakan aspek yang sangat vital dalam kerja sama ini dan oleh sebab itu, penyesuaian pembayaran yang diusulkan bertujuan untuk menyesuaikan kewajiban pembayaran dengan manfaat yang Indonesia terima. Hal ini juga dimaksudkan untuk mendorong terwujudnya hasil kerja sama yang seimbang dan adil antara kedua pihak.
Proyek KF-21 yang diluncurkan pada tahun 2015 ini, memiliki target penyelesaian akhir hingga tahun 2026. Sehingga, sejalan dengan rentang waktu proyek yang cukup panjang tersebut, penting bagi pemerintah Indonesia untuk memastikan bahwa setiap nilai pembayaran yang dikeluarkan adalah sejalan dengan manfaat yang diterima serta sejalan dengan kemajuan proyek tersebut.
Terkait dengan komitmen keuangan Indonesia, pemerintah menegaskan bahwa biaya yang telah ditetapkan sebesar Rp1,32 triliun per tahun (sekitar $81,86 juta USD) hingga tahun 2026, dirancang untuk memastikan bahwa proyek KF-21 tetap berada dalam batas kemampuan anggaran negara. Keberlanjutan proyek juga menjadi fokus utama bagi pemerintah Indonesia, karena proyek ini merupakan upaya dalam menggalakkan modernisasi alutsista dan meningkatkan kemampuan pertahanan negara guna menghadapi ancaman dan tantangan yang semakin kompleks di wilayah Asia Tenggara.