Dukungan dari Industri Teknologi China
Selain pendiri Huawei, pertemuan yang digelar Xi Jinping juga dihadiri oleh bos-bos industri teknologi lainnya. Beberapa tokoh yang hadir antara lain Wang Chuangu dari BYD, Lei Jun dari Xiaomi, Jack Ma dari Alibaba, dan Liang Wenfeng dari DeepSeek. Mereka berbagi pandangan mengenai perkembangan industri masing-masing serta strategi untuk mengurangi ketergantungan China pada teknologi luar negeri.
Wang Chuangu dari BYD, misalnya, menyoroti bagaimana industri mobil listrik di China berkembang dari nol hingga kini mampu mencatat prestasi gemilang di kancah global. BYD sendiri telah menjadi salah satu produsen kendaraan listrik terbesar di dunia dan berhasil mengekspor produknya ke berbagai negara.
Lei Jun dari Xiaomi juga memberikan pandangan serupa. Ia mengatakan bahwa meskipun situasi internasional terus berubah dan penuh tantangan, China tetap memiliki peluang besar untuk berkembang. "Selama Xi Jinping memimpin China, tak ada yang tak bisa diatasi," ujarnya.
Peningkatan Investasi dalam R&D dan Produksi Chip Lokal
Sebagai langkah konkret untuk mengatasi dampak pembatasan dari AS, pemerintah China telah meningkatkan investasi dalam industri semikonduktor. Dana miliaran dolar telah digelontorkan untuk mendukung pengembangan teknologi chip lokal. Salah satu langkah signifikan yang diambil adalah pendirian sejumlah pabrik semikonduktor canggih yang diharapkan mampu memproduksi chip dengan teknologi mutakhir dalam beberapa tahun ke depan.
Selain itu, China juga mendorong kolaborasi antara perusahaan teknologi dengan universitas dan lembaga riset untuk mempercepat inovasi. Dengan pendekatan ini, China berharap dapat mengembangkan teknologi chip yang tidak hanya mandiri, tetapi juga mampu bersaing di pasar global.
Tantangan yang Dihadapi China dalam Perang Teknologi
Meskipun China menunjukkan kemajuan dalam pengembangan teknologi chip, tantangan besar tetap ada. Salah satu hambatan utama adalah ketergantungan China pada mesin pembuat chip yang masih didominasi oleh perusahaan-perusahaan dari AS, Jepang, dan Belanda. Untuk memproduksi chip berkualitas tinggi, China masih membutuhkan peralatan dari perusahaan seperti ASML, yang saat ini membatasi ekspor teknologi mereka ke China.