Meta AI: Senjata Baru WhatsApp
Salah satu keunggulan terbaru WhatsApp adalah integrasi teknologi kecerdasan buatan bernama Meta AI. Meta telah meluncurkan fitur ini secara luas di WhatsApp, memungkinkan pengguna untuk berinteraksi langsung dengan AI, baik secara pribadi maupun dalam grup.
Dalam wawancara yang dikutip dari Tech Crunch (2 Mei 2025), pihak Meta mengungkapkan bahwa penggunaan Meta AI paling tinggi terjadi di WhatsApp, menjadikannya sebagai saluran distribusi utama untuk teknologi ini.
“Kami melihat keterlibatan pengguna sangat tinggi dengan Meta AI, dan WhatsApp menjadi platform yang paling aktif dalam hal ini,” ujar perwakilan Meta.
Tak hanya itu, CEO Meta Mark Zuckerberg turut menegaskan ambisinya untuk menguasai pasar AI, terutama di Amerika Serikat. Menurutnya, kehadiran Meta AI dalam bentuk aplikasi mandiri akan menjadi langkah krusial untuk membangun kepemimpinan AI pribadi di negara asalnya.
Telegram: Inovatif dan Bebas Intervensi
Sementara WhatsApp semakin mengintegrasikan AI, Telegram menonjolkan keunggulannya dalam hal independensi, privasi, dan inovasi fitur. CEO Pavel Durov bahkan menyebut bahwa WhatsApp selama ini hanya berusaha mengejar ketertinggalan dari Telegram dengan “meniru fitur” dan membakar uang untuk mempertahankan posisi pasar.
“WhatsApp hanyalah layanan murah yang berusaha menyalin Telegram. Mereka gagal menghentikan kami,” kata Durov tegas.
Salah satu bukti kesuksesan Telegram adalah layanan berbayar Telegram Premium, yang kini telah memiliki 10 juta pelanggan berlangganan secara global. India menjadi pasar terbesar Telegram, dengan 45% pengguna berasal dari negara tersebut, sedangkan Amerika Serikat hanya menyumbang 9% pengguna.