Biznet, salah satu layanan internet lokal Indonesia, menghadapi persaingan sengit dengan kehadiran layanan internet via satelit milik Elon Musk, Starlink, yang baru saja tersedia di Indonesia lewat PT Starlink Services Indonesia. Persaingan semakin ketat dengan tindakan predatory pricing yang dilakukan Starlink untuk merebut hati pelanggan di Indonesia. Meski begitu, Biznet tetap tak gentar serta yakin dengan strategi dan harga yang ditawarkan dapat bersaing dengan Starlink.
Starlink Indonesia memberikan diskon 40 persen untuk setiap pembelian perangkat keras Starlink, yang sebelumnya dibanderol dengan harga tinggi. Paket residensial yang awalnya senilai Rp 7,8 juta menjadi Rp 4,68 juta setelah diskon. Namun, tarif langganan Starlink masih tergolong mahal, dengan menawarkan tiga jenis tarif yang lebih tinggi dibanding layanan internet lokal. Diskon besar ini dapat menjadi strategi Starlink untuk lebih cepat diterima oleh pasar Indonesia yang lebih sensitif terhadap harga.
CEO Biznet, Adrianto Sulistyo, menyatakan bahwa Biznet tidak takut dengan kehadiran Starlink di Indonesia. Hal ini dikarenakan Biznet menawarkan harga yang lebih terjangkau dan kompetitif. Dia juga menyoroti bahwa konsumen di Indonesia lebih cenderung memilah-milah biaya langganan internet dengan kebutuhan finansial lainnya. Menurutnya, harga menjadi faktor utama sebelum berlangganan internet, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah dengan UMK yang berbeda. Dengan harga yang lebih terjangkau, Biznet percaya bahwa mereka dapat memenangkan persaingan dengan Starlink.