Persenjataan Canggih: Siapa yang Lebih Siap?
India dan Pakistan sama-sama melakukan pembelian senjata strategis baru pada 2025. India, misalnya, memperkuat armadanya dengan:
-
36 unit jet tempur Rafale
-
Sistem artileri bergerak K9 Vajra-T
-
Helikopter maritim Seahawk MH-60R
-
Sistem pertahanan udara S-400 Triumf
-
Rudal darat-ke-udara Akash-NG
-
Pesawat tempur ringan Tejas Mk1A
Di sisi lain, Pakistan memperkuat militernya melalui akuisisi:
-
Jet tempur JF-17 Block
-
Artileri bergerak SH-15
-
Tank tempur utama VT-4 buatan China
-
Sistem pertahanan udara jarak jauh HQ-9/P
-
Kapal perang kelas korvet MILGEM hasil kerja sama dengan Turki
Apa Dampaknya bagi Stabilitas Regional dan Global?
Perang antara dua negara dengan kekuatan nuklir menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang tak terkendali. Masyarakat internasional, terutama negara-negara besar seperti Amerika Serikat, China, dan Rusia, diprediksi akan turut memantau dengan ketat perkembangan konflik ini. Terlebih, kawasan Asia Selatan merupakan salah satu wilayah yang sensitif secara geopolitik dan memiliki dampak luas terhadap stabilitas ekonomi global.
Jika konflik terus berlanjut dan meluas, bukan tidak mungkin kawasan tersebut mengalami gangguan dalam perdagangan, investasi, bahkan menyebabkan lonjakan harga komoditas penting. Oleh karena itu, upaya diplomasi dan mediasi internasional menjadi sangat krusial untuk meredakan ketegangan sebelum situasi memburuk lebih jauh.