Tidak hanya kerugian finansial yang signifikan, pengguna Nobitex juga menghadapi ketidakpastian atas dana mereka, apalagi jika dana tersebut disimpan di hot wallet yang rentan diserang.
Di sisi lain, para pelaku pasar global juga mulai mempertimbangkan implikasi geopolitik terhadap keamanan aset digital, yang selama ini dianggap sebagai alternatif bebas risiko dari sistem keuangan tradisional.
Sinyal Bahaya untuk Negara Lain
Serangan ini juga menjadi peringatan serius bagi negara-negara lain yang masih mengandalkan sistem digital tanpa pertahanan siber yang kuat. Ketika platform keuangan digital menjadi medan pertempuran baru, perlindungan terhadap data, infrastruktur TI, dan aset digital harus menjadi prioritas nasional.
Dalam konteks Iran, serangan terhadap Nobitex bisa menjadi pukulan berat bagi upaya negara tersebut untuk membangun ekosistem kripto nasional sebagai solusi atas sanksi ekonomi internasional. Kini, dengan kehilangan miliaran rupiah dalam satu malam, harapan tersebut bisa buyar seketika.
Serangan siber terhadap Nobitex adalah bukti nyata bahwa perang modern tidak lagi hanya tentang rudal dan senjata berat, melainkan juga menyasar sistem digital yang menopang kehidupan sehari-hari masyarakat. Ketika platform kripto terbesar Iran bisa dibobol begitu saja, dunia pun harus membuka mata terhadap eskalasi bahaya di ranah siber.
Dengan meningkatnya konflik digital yang melibatkan negara-negara besar, keamanan siber harus menjadi agenda utama bagi pemerintahan, pelaku industri, hingga masyarakat umum, terutama dalam menjaga privasi, dana, dan keberlanjutan layanan digital yang semakin tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita.