Tampang.com | Dalam beberapa bulan terakhir, penipuan digital melalui file APK kembali meresahkan masyarakat Indonesia. Modus yang digunakan semakin canggih, menyasar korban lewat pesan WhatsApp, SMS, hingga aplikasi pengiriman fiktif. Meski peringatan demi peringatan telah sering disampaikan, jumlah korban terus bertambah. Mengapa masyarakat masih begitu mudah tertipu?
Modus Lama, Korban Baru
Para pelaku kejahatan siber mengirimkan file APK yang menyamar sebagai aplikasi penting—seperti undangan pernikahan, bukti transfer, atau jasa ekspedisi. Begitu diinstal, file tersebut diam-diam mencuri data penting dari ponsel korban: mulai dari password, PIN, hingga akses ke mobile banking.
“Yang bikin berbahaya adalah, korban sering kali tak sadar saat aplikasi palsu ini sudah mulai bekerja di latar belakang,” jelas Aldo Pratama, analis keamanan siber dari Digital Trust Indonesia.
Kurangnya Literasi Digital Jadi Pemicu
Banyak pengguna ponsel di Indonesia masih belum memahami bahwa menginstal file APK dari luar Play Store sangat berisiko. Di luar kota besar, edukasi soal keamanan digital masih minim.