“Setelah saya klik APK itu, dua jam kemudian tabungan saya habis Rp12 juta. Saya merasa sangat bodoh dan takut,” ungkap Sari (27), korban penipuan APK dari Surabaya.
Solusi: Sistem Perlindungan Harus Lebih Agresif
Pengamat menilai bahwa sistem keamanan perangkat lunak dan perbankan perlu ditingkatkan. Beberapa negara sudah mewajibkan notifikasi aktif saat data pengguna diakses oleh aplikasi.
“Indonesia perlu mempercepat regulasi proteksi data pribadi, sekaligus membuat pengamanan default lebih kuat, terutama di perangkat Android,” kata Aldo.
Selain itu, kolaborasi antara bank, provider, dan platform digital mutlak diperlukan untuk melacak dan memutus jaringan penipuan secara lebih cepat.