Tampang

Panasnya Perang Satelit: Eropa, China, dan Amazon Serbu Starlink, Siapa yang Bertahan di Orbit?

30 Jun 2025 22:15 wib. 11
0 0
Panasnya Perang Satelit: Eropa, China, dan Amazon Serbu Starlink, Siapa yang Bertahan di Orbit?
Sumber foto: Light Reading

Project Kuiper bertujuan membangun konstelasi awal lebih dari 3.200 satelit, dengan 80 misi peluncuran yang sudah dirancang. Amazon bahkan telah menggandeng sejumlah penyedia roket ternama, seperti ULA (Atlas V & Vulcan Centaur), Arianespace, Blue Origin, hingga bahkan SpaceX Falcon 9, menunjukkan bahwa persaingan bisnis tak menghalangi kerja sama teknis jika menguntungkan kedua belah pihak.

Jika semua berjalan sesuai jadwal, layanan internet Project Kuiper akan diluncurkan secara global pada akhir 2025. Awalnya dengan 1.000 satelit aktif, lalu bertambah menjadi 3.200 untuk menjamin stabilitas dan kapasitas layanan.

Kini, medan laga penyedia internet satelit tidak lagi hanya milik Elon Musk. Ada Eropa dengan Eutelsat, China lewat SpaceSail, dan Amazon dengan Project Kuiper, semuanya berlomba-lomba menghadirkan konektivitas global berbasis LEO yang cepat, stabil, dan aman.

Pertanyaannya: di tengah konflik geopolitik, perubahan kebijakan, serta tuntutan pasar global, siapa yang akan keluar sebagai pemimpin sejati di orbit rendah Bumi?

Satu hal yang pasti, akses internet di masa depan akan ditentukan bukan hanya oleh kecepatan dan harga, tetapi juga oleh politik luar angkasa, keamanan data, dan kontrol terhadap infrastruktur digital.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?