Tampang.com | Sejumlah orang tua di Inggris dikabarkan menuntut TikTok karena dianggap bertanggung jawab atas kematian anak-anak mereka. Gugatan ini diajukan melalui sebuah lembaga asal Amerika Serikat (AS) bernama Social Media Victims Law Center, yang dikenal sering menangani kasus terkait dampak negatif media sosial pada anak-anak dan remaja.
TikTok sebagai salah satu platform media sosial terbesar di dunia memiliki banyak konten yang terus bermunculan setiap waktu. Salah satu jenis konten yang sering viral adalah tantangan atau challenge yang diikuti oleh banyak pengguna. Namun, beberapa tantangan ini dinilai berbahaya, bahkan berpotensi fatal.
Tantangan Berbahaya yang Berujung Kematian
Para orang tua yang menggugat TikTok adalah keluarga dari beberapa remaja, di antaranya Isaac Kenevan, Archie Battersbee, Julian "Jools" Sweeney, dan Maia Walsh. Mereka menuding TikTok telah merekomendasikan tantangan berbahaya, yang dikenal sebagai "tantangan mati lampu" atau "blackout challenge" kepada anak-anak mereka.
Blackout challenge adalah tantangan di mana peserta diminta untuk menahan napas atau mencekik diri sendiri sampai kehilangan kesadaran. Tantangan ini telah menyebabkan beberapa korban jiwa di berbagai negara. Menurut gugatan yang diajukan, TikTok didesain sedemikian rupa agar menciptakan ketergantungan yang berbahaya pada penggunanya, terutama anak-anak dan remaja. Mereka juga menuduh bahwa algoritma TikTok terus menerus menampilkan konten berbahaya tanpa adanya batasan yang cukup.