Setelah pendaratan tersebut, Nokia akan segera mengaktifkan sistem komunikasi yang akan memberikan jaringan 4G LTE di permukaan Bulan. Sistem ini memanfaatkan perangkat bernama Network Interface Box yang sudah terintegrasi dengan wahana Athena.
Inovasi yang dilakukan oleh Nokia tidak hanya berhenti di sini. Mereka juga sedang merancang dan mengembangkan teknologi yang bertujuan untuk menerapkan teknologi 4G/5G di baju astronaut yang akan digunakan dalam misi ke Bulan mendatang. Dengan adanya peningkatan ini, astronaut akan memiliki akses internet yang jauh lebih baik, yang dapat mendukung berbagai kegiatan mereka di luar angkasa. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan efisiensi penelitian dan eksperimen yang sedang berlangsung di Bulan.
Jaringan komunikasi yang diharapkan dapat berfungsi di Bulan ini bisa menyediakan konektivitas untuk berbagai keperluan, mulai dari telekomunikasi, pemantauan kesehatan astronaut, hingga pengiriman data ilmiah yang lebih canggih. Berada di lingkungan ekstrem seperti Bulan tentunya menuntut sistem komunikasi yang responsif dan berkelanjutan.
Dengan adanya jaringan 4G LTE di Bulan, peluang untuk penelitian dan pengembangan teknologi baru di luar angkasa menjadi semakin terbuka lebar. Astronaut kini bisa melakukan video call dengan para ilmuwan di Bumi, melakukan video streaming, serta mengunduh dan mengunggah data dalam kecepatan tinggi. Ini adalah suatu kemajuan yang signifikan dalam cara manusia berinteraksi dengan lingkungan antariksa, memungkinkan kolaborasi yang lebih efektif antara astronaut dan tim di Bumi.
Momen sejarah ini juga menjadi contoh nyata dari penerapan teknologi dalam eksplorasi luar angkasa. Sejak awal pengembangan jaringan telekomunikasi, Nokia sudah menjadi pelopor dalam bidangnya, dan langkah ini semakin membuktikan komitmen mereka terhadap inovasi dan kemajuan teknologi.