Siemens memasuki bisnis telepon seluler melalui Siemens Mobile pada tahun 1985. Perusahaan berbasis Munich tersebut sempat menjadi pemimpin pasar dalam industri tersebut, namun sayangnya, keunggulannya lama kelamaan tergerus oleh inovasi dari pesaing-pesaingnya seperti Nokia, Motorola, dan Ericsson.
Usaha Siemens untuk bersaing tidak mampu mengatasi persaingan yang semakin ketat, sehingga pada tahun 2005, Siemens akhirnya menjual bisnis telepon selulernya ke produsen elektronik BenQ. Namun, keputusan ini juga membawa BenQ menuju kebangkrutan pada tahun 2006.
Sebagai perusahaan dengan sejarah panjang yang didirikan pada tahun 1847, Siemens mengalami perubahan fokus bisnis. Kini, Siemens lebih memusatkan perhatiannya pada industri otomatisasi dan perangkat lunak.
Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Siemens memiliki kekuatan finansial yang cukup untuk melakukan akuisisi lebih banyak perusahaan di sektor perangkat lunak. Hal ini terbukti setelah Siemens berhasil melakukan pembelian terhadap Altair, sebuah perusahaan perangkat lunak asal AS.
Cedrik Neike, seorang anggota dewan direksi Siemens, menyatakan bahwa akuisisi terhadap Altair bukanlah yang terakhir bagi Siemens di sektor perangkat lunak. Menurutnya, bisnis perangkat lunak sangat penting dalam mendorong pertumbuhan dan profit perusahaan.