Sebuah firma hukum bernama Paul Hastings LLP, yang mewakili kelompok investor tersebut, mengidentifikasi MrBeast sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam pembelian. Bahkan, Tinsley memposting pengumuman di akun X-nya yang menyebutkan Donaldson sebagai bagian dari rencana ini.
Namun, perwakilan resmi Donaldson, Matthew Hiltzik, memberikan klarifikasi berbeda. Menurutnya, MrBeast belum secara resmi bergabung dengan kelompok mana pun. "Beberapa pembeli sedang melakukan diskusi dengan Jimmy," jelas Hiltzik. Ia menambahkan bahwa Donaldson belum menandatangani perjanjian eksklusif dengan salah satu pihak.
Tantangan dan Pertanyaan Besar
Meskipun rencana ini terdengar ambisius, banyak pertanyaan masih menggantung. Hingga saat ini, tidak ada informasi resmi mengenai nilai penawaran yang diajukan oleh MrBeast atau kelompok investor lainnya. Selain itu, perwakilan dari Tinsley menolak memberikan rincian lebih lanjut tentang alasan Donaldson disebut sebagai salah satu investor utama dalam proyek ini.
Terlepas dari spekulasi, langkah MrBeast dan kelompok investor ini mencuri perhatian publik. Langkah ini menjadi kejutan tambahan bagi TikTok, yang sebelumnya menghadapi situasi genting akibat perintah larangan operasi dari pemerintah AS.
TikTok: Berjuang untuk Bertahan
Ancaman pemblokiran TikTok di Amerika Serikat sempat menjadi kenyataan ketika aplikasi ini dinyatakan tidak dapat diakses pada Sabtu malam lalu. Namun, hanya berselang 12 jam kemudian, aplikasi ini kembali aktif setelah Donald Trump mengumumkan akan menandatangani perintah eksekutif untuk menunda larangan tersebut selama 75 hari.