Proyek di Jakarta Terpengaruh, Tapi Tidak Dibekukan Total
Salah satu proyek yang terdampak adalah pembangunan pusat data Microsoft di wilayah sekitar Jakarta. Meski beberapa bagian dari kampus data center dihentikan pengerjaannya, perwakilan Microsoft di Indonesia menyebut bahwa proyek pusat data untuk wilayah "Indonesia Central" masih berada di jalur yang tepat untuk beroperasi pada kuartal kedua 2025.
Pernyataan tersebut memberikan sedikit kejelasan bahwa meskipun terdapat penyesuaian atau penundaan, proyek ini tidak sepenuhnya dibatalkan. Namun, tetap saja hal ini menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam arah pengembangan cloud infrastructure Microsoft secara global.
Negosiasi yang Terbengkalai dan Kemitraan yang Berubah
Selain Jakarta, Microsoft juga disebut telah menarik diri dari sejumlah negosiasi penting di lokasi strategis, termasuk antara London dan Cambridge, Inggris, serta lokasi dekat Chicago, AS. Bahkan, negosiasi penyewaan ruang dengan CoreWeave Inc. juga dibatalkan secara sepihak oleh Microsoft.
Menariknya, pembatalan ini terjadi di tengah dinamika yang kompleks antara Microsoft dan mitra utamanya, OpenAI. OpenAI diketahui telah menjalin kemitraan dengan SoftBank dan Oracle dalam rencana pengembangan infrastruktur AI senilai US$100 hingga US$500 miliar. Langkah ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa Microsoft memutuskan untuk menyesuaikan strategi pusat datanya, dengan potensi pergeseran beban komputasi dari Microsoft ke Oracle.
CEO CoreWeave, Michael Intrator, menyebut bahwa pihaknya tetap optimis karena telah menemukan pembeli lain untuk kapasitas cloud yang semula ditawarkan ke Microsoft. Menurutnya, kemunduran Microsoft lebih bersifat spesifik dan tidak mencerminkan kondisi industri secara keseluruhan.
Tantangan Infrastruktur: Energi, Bahan Baku, dan Waktu
Seiring meningkatnya kompleksitas proyek pusat data, Microsoft juga menghadapi tantangan teknis seperti keterbatasan tenaga kerja, pasokan energi, dan bahan bangunan. Direktur dari datacenter Hawk, Ed Socia, menjelaskan bahwa perubahan rencana dalam pengembangan server farm sangat umum di industri cloud. Menurutnya, perusahaan sering kali harus memutar haluan untuk mengutamakan pasar yang lebih siap dalam hal dukungan infrastruktur.