Pelestarian warisan budaya di luar angkasa juga menuntut pemahaman dan kesadaran dari semua pihak yang terlibat dalam eksplorasi luar angkasa. Ini termasuk pemerintah, lembaga penelitian, dan perusahaan teknologi yang terlibat dalam pengembangan misi luar angkasa.
Setiap tindakan yang dilakukan di luar angkasa, baik itu pendaratan astronot atau pengiriman satelit, harus mempertimbangkan dampaknya terhadap warisan budaya yang ada, termasuk situs bersejarah di Bulan.
Pentingnya pelestarian situs-situs bersejarah di luar angkasa, seperti Tranquility Base dan artefak-artefak dari misi Apollo 11, menjadi pengingat bahwa eksplorasi luar angkasa tidak hanya tentang pencapaian ilmiah dan teknologi, tetapi juga tentang menjaga warisan manusia yang telah terbentuk sejak lama.
Dengan semakin banyaknya negara dan perusahaan yang berpartisipasi dalam eksplorasi luar angkasa, perhatian terhadap pelestarian situs-situs ini harus menjadi prioritas utama, agar generasi mendatang dapat menghargai dan belajar dari warisan luar angkasa yang telah diciptakan.
Secara keseluruhan, kehadiran Bulan dalam daftar World Monuments Watch 2025 memberikan gambaran baru mengenai tantangan pelestarian warisan budaya di era modern ini. Hal ini menunjukkan bahwa pelestarian bukan hanya tentang melindungi situs-situs yang ada di Bumi, tetapi juga perlu melibatkan situs bersejarah yang ada di luar angkasa.
Oleh karena itu, langkah-langkah pelestarian yang lebih bijak dan strategis harus segera diterapkan untuk memastikan bahwa warisan ini tidak hilang begitu saja seiring dengan perkembangan teknologi dan eksplorasi luar angkasa yang semakin pesat.