Sejak 1830-an, magnet Kutub Utara telah mengalami relokasi sekitar 2.250 kilometer di sepanjang area Belahan Bumi Utara, dari Kanada menuju Siberia. Sekitar 1990-2005, rata-rata perpindahan magnet kutub meningkat, dari kurang dari 15 kilometer per tahun menjadi sekitar 50-60 kilometer per tahun. Hal ini menunjukkan perubahan yang signifikan dalam periode yang relatif singkat.
"World Magnetic Model yang terbaru memberikan gambaran untuk memberikan sistem navigasi secara akurat hingga 5 tahun mendatang," kata Dr. William Brown, pakar dari BGS, dikutip dari IFL Science. "Perubahan magnet Kutub Utara saat ini menunjukkan pola yang tak pernah ada sebelumnya. Magnet Kutub Utara biasanya berubah pelan-pelan di sekitar Kanada sejak 1500-an. Namun, dalam 20 tahun terakhir, perubahannya makin cepat mengarah ke Siberia," tambah Brown.
Ia juga menyatakan bahwa kecepatan perubahan yang signifikan mulai melambat dalam 5 tahun terakhir. Pergeserannya mulai menurun dari 50 kilometer ke 35 kilometer per tahun. Hal ini menunjukkan adanya pola perubahan yang berkembang dalam medan magnetik Bumi yang perlu dipahami secara cermat.
Perubahan medan magnetik Bumi memiliki implikasi signifikan terhadap teknologi GPS dan sistem navigasi. Terutama, perubahan signifikan pada resolusi spasial seperti yang terlihat dalam laporan World Magnetic Model 2025 dapat mempengaruhi akurasi sistem navigasi global yang bergantung pada data magnetik Bumi. Penyesuaian dan revisi terhadap sistem navigasi yang ada menjadi penting untuk meminimalkan kesalahan dan memastikan keakuratan dalam navigasi.