Medan magnet Bumi berubah posisi, menurut laporan terbaru World Magnetic Model 2025. Posisi magnet Kutub Utara pelan-pelan mendekat ke arah Rusia. Hal ini akan memberikan dampak signifikan terhadap teknologi GPS dan sistem navigasi lainnya di seluruh dunia. Perlu diketahui bahwa magnet Kutub Utara berbeda dengan posisi geografis Kutub Utara. Jadi, bukan posisi wilayahnya yang berubah, tetapi medan magnet yang mengelilinginya.
Posisi geografis Kutub Utara tetap berada pada 90° Lintang Utara, saat sumbu rotasi Bumi bertemu dengan permukaan. Sementara itu, magnet Kutub Utara memiliki poin yang berubah-ubah dan ditentukan oleh logam cair yang tumpah di sekitar inti luar Bumi. Logam cair ini bersifat konduktif dan bergerak konstan karena rotasi planet dan konveksi yang digerakkan oleh panas. Selaras dengan prinsip elektromagnetisme, gerakan tersebut menciptakan arus listrik yang menghasilkan medan magnet dengan dua kutub.
Medan magnet di dua kutub yang pelan-pelan berubah membuat Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) dan Badan Survei Geologis Inggris (BGS) secara reguler merivisi modelnya. Pada pekan ini, dikeluarkan laporan terbaru World Magnetic Model 2025 yang menunjukkan perubahan signifikan pada resolusi spasial sekitar 300 kilometer di garis khatulistiwa. Perubahan ini penting untuk teknologi yang bergantung pada medan magnet Bumi, seperti teknologi GPS dan sistem navigasi lainnya.