Gedung Putih dan pihak Nvidia belum memberikan komentar resmi atas laporan ini. Namun yang jelas, langkah ini menunjukkan bahwa kebijakan ekspor teknologi bukanlah hitam-putih—terdapat pertimbangan kompleks di balik layar, termasuk diplomasi pribadi dan pertukaran kepentingan.
Biden Sempat Pertimbangkan Pelarangan
Rencana untuk melarang chip H20 sejatinya sudah muncul sejak awal tahun 2025, ketika kursi presiden masih dipegang oleh Joe Biden. Dengan naiknya permintaan AI di China dan makin canggihnya teknologi yang dikembangkan di sana, berbagai pihak di Washington mulai merasa perlu memperketat ekspor komponen strategis. Namun tak disangka, perubahan tampuk kekuasaan—ditambah satu jamuan makan malam bernilai miliaran—membawa perubahan kebijakan yang tak sedikit orang perkirakan.
Siapa yang Diuntungkan?
Jelas bahwa Nvidia keluar sebagai pihak yang diuntungkan dalam manuver ini. Dengan tetap bisa menjual chip H20 ke pasar China, mereka bisa menjaga aliran pendapatan dari salah satu pasar terbesar AI dunia. Di sisi lain, Trump juga mendapat keuntungan politik dan ekonomi: ia bisa mengklaim telah menarik investasi besar ke AS dari salah satu raksasa teknologi global.
Namun publik tetap perlu kritis. Apakah kebijakan sebesar ini pantas ditentukan lewat jalur informal seperti makan malam pribadi? Dan bagaimana dampaknya terhadap kepercayaan negara lain terhadap konsistensi kebijakan ekspor AS?