Di era dominasi smartphone layar sentuh dan ekosistem digital yang kompleks, sebuah tren unik tengah muncul dari kalangan muda, khususnya generasi Z. Siapa sangka, ponsel lawas BlackBerry—yang sempat dinyatakan “mati” sejak 2022—kini justru menjadi primadona baru di tangan para anak muda.
Fenomena ini tumbuh pesat, terutama di platform media sosial seperti TikTok, di mana nostalgia masa kecil dan keinginan untuk ‘detoks digital’ justru membawa ponsel legendaris ini kembali ke pusat perhatian.
Viral di TikTok: BlackBerry Jadi Simbol Gaya Hidup Baru Gen Z
Tagar #blackberry kini telah digunakan lebih dari 125.000 kali di TikTok. Dalam video-video pendek tersebut, para kreator muda dengan bangga memamerkan koleksi BlackBerry mereka, mulai dari seri Bold, Curve, hingga Classic Q20. Bukan hanya sekadar koleksi, ponsel ini digunakan kembali untuk meresapi gaya hidup masa lalu yang dianggap lebih sederhana dan bebas dari tekanan digital.
Banyak di antara mereka mengaku membeli BlackBerry karena ingin merasakan pengalaman masa kecil yang tertunda. Sebagian lainnya menggunakan ponsel tersebut sebagai alternatif untuk "detoks digital", sebagai bentuk pelarian dari kecanduan layar sentuh dan notifikasi tiada henti yang mereka alami dari iPhone atau Android masa kini.
Dari Raja Smartphone ke Relik Teknologi
Sebelum kedatangan iPhone yang merevolusi dunia ponsel pintar, BlackBerry pernah menjadi raja smartphone global. Di masa keemasannya, perusahaan asal Kanada ini berhasil menguasai lebih dari 50% pangsa pasar smartphone di Amerika Serikat, dan sekitar 20% pasar global.
BlackBerry dikenal dengan keyboard fisiknya yang ikonik, sistem BBM (BlackBerry Messenger), serta daya tahan baterai yang tangguh. Namun, ketika tren teknologi mulai beralih ke layar sentuh penuh, dominasi BlackBerry mulai runtuh. Inovasi mereka dianggap tertinggal, hingga akhirnya perusahaan ini menghentikan dukungan penuh untuk perangkat klasiknya pada 2022.