“Tujuannya bukan menggantikan dokter, tapi mempercepat proses diagnosis awal, terutama di daerah dengan akses terbatas ke alat medis canggih,” ujar salah satu pengembang teknologi ini.
Kolaborasi AI dan Dokter
AI akan memberikan hasil pemindaian awal berupa skor risiko dan saran kemungkinan diagnosa, yang kemudian bisa digunakan oleh dokter sebagai referensi tambahan saat pemeriksaan lanjutan. Teknologi ini juga dilengkapi dengan database besar yang terus diperbarui dari ribuan sampel detak jantung manusia.
Tak hanya akurat, sistem ini juga bisa diintegrasikan dengan perangkat wearable seperti smartwatch atau alat bantu dengar pintar di masa depan.