Dalam situasi konflik yang merugikan banyak pihak, perlindungan terhadap hak asasi manusia, termasuk privasi individu, harus tetap dijunjung tinggi. Penggunaan teknologi yang melampaui batas-batas tersebut dapat mengancam kedaulatan dan martabat warga sipil, serta memperumit proses perdamaian dan rekonsiliasi di masa depan.
Dengan demikian, pengungkapan penggunaan teknologi Google oleh Israel untuk melacak warga Gaza menggambarkan kompleksitas peran teknologi dalam konflik bersenjata. Dibutuhkan kewaspadaan dan tanggung jawab dari semua pihak terkait untuk memastikan bahwa teknologi digunakan dengan bijaksana dan sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan dalam konteks konflik bersenjata.