Beberapa waktu yang lalu, Instagram mengalami masalah signifikan ketika platform tersebut dibanjiri oleh konten ilegal. Pengguna media sosial di berbagai belahan dunia melaporkan kemunculan video yang berisi kekerasan dan menawarkan pilihan yang tidak aman dalam fitur Reels, yang dirancang untuk menampilkan konten video pendek dan menarik. Situasi ini menjadi perhatian publik karena melibatkan materi yang tidak pantas dan berpotensi berbahaya bagi para penggunanya.
Beberapa pengguna mengungkapkan kekecewaan yang mendalam, meskipun mereka telah mengaktifkan fitur kontrol konten sensitif, yang seharusnya dapat menyaring dan memblokir materi yang bernada negatif atau berpotensi merusak. Namun, mereka tetap menemukan video-video tersebut di feed mereka, yang menimbulkan pertanyaan besar tentang efektivitas langkah-langkah yang telah diambil oleh Meta sebagai perusahaan induk Instagram.
Menanggapi situasi yang memprihatinkan ini, pihak Meta akhirnya memberikan pernyataan resmi. Perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini mengakui adanya kesalahan dalam sistem rekomendasi konten Reels dan menjanjikan telah melakukan perbaikan.
Namun, dalam penjelasan itu, Meta tidak mengungkapkan secara spesifik apa yang sebenarnya menjadi penyebab utama dari kesalahan tersebut. Hal ini semakin menambah kebingungan di kalangan pengguna, yang menginginkan transparansi lebih dalam setiap aspek operasional platform.
Dalam pernyataannya, pihak Meta menjelaskan, “Kami telah memperbaiki kesalahan adanya beberapa pengguna yang melihat konten di Reels Instagram yang seharusnya tidak direkomendasikan. Kami mohon maaf atas kesalahan itu,” kata juru bicara Meta, seperti yang dikutip dari Reuters pada Jumat, 28 Februari 2025. Pernyataan ini menunjukkan bahwa perusahaan berusaha untuk bertanggung jawab, meskipun banyak yang ragu apakah langkah ini cukup untuk mengembalikan kepercayaan pengguna.