Edison Lee mengakui potensi jangka panjang kecerdasan buatan, dan melihat Apple sebagai satu-satunya pemain yang dapat mengintegrasikan perangkat keras dan perangkat lunak untuk memanfaatkan data eksklusif dan menawarkan layanan kecerdasan buatan yang dipersonalisasi dengan biaya rendah.
Namun, ia juga menilai bahwa valuasi saat ini terlalu mahal dan kecerdasan buatan tidak akan menjadi pendorong dalam jangka pendek, sehingga perangkat keras smartphone perlu dirombak sebelum mampu menjalankan kecerdasan buatan secara serius, yang kemungkinan besar akan terjadi pada tahun 2026/27.
Dibandingkan dengan beberapa perusahaan teknologi besar lainnya, Wall Street lebih berhati-hati terhadap Apple. Hanya 65% analis yang merekomendasikan untuk membeli saham Apple, dibandingkan dengan rasio mendekati atau di atas 90% rekomendasi untuk saham Microsoft Corp, Nvidia Corp, dan Amazon.com Inc.