Penggunaan bahasa Indonesia juga terlihat pada aktivitas streaming video, dimana mencapai 75% dibandingkan dengan bahasa Inggris yang mencapai 24%, dan bahasa lainnya hanya 1%. Hal ini menunjukkan bahwa konten video dalam bahasa Indonesia lebih diminati oleh pengguna di Indonesia.
Selain itu, tren penggunaan bahasa Indonesia juga terlihat dalam pembuatan konten video oleh para kreator. Sebanyak 88% kreator cenderung lebih memilih untuk membuat konten dalam bahasa Indonesia, memperkuat pola perilaku pengguna terhadap konten digital berbahasa Indonesia.
Laporan e-Conomy SEA 2024 juga mengungkapkan fakta menarik terkait pertumbuhan kategori kreasi konten video di Indonesia. Dari laporan tersebut, dapat diketahui bahwa kategori game masih mendominasi, diikuti oleh kategori makanan dan minuman, serta mode dan gaya. Pertumbuhan influencer video rata-rata mencapai 7%, menyoroti potensi yang terus berkembang di sektor kreator konten digital di Indonesia.
Selain itu, laporan juga mencatat nilai transaksi digital sepanjang tahun 2024 yang diperkirakan mencapai US$90 miliar. Terjadi peningkatan Gross Merchandise Value (GMV) sebesar 13% dari tahun sebelumnya, dengan proyeksi akan terus meningkat hingga mencapai US$200-300 miliar pada tahun 2030. Hal ini menunjukkan potensi pasar digital Indonesia yang terus berkembang.