Selain itu, Google telah melakukan akuisisi siber besar-besaran sebelumnya, misalnya akuisisi perusahaan keamanan siber Mandiant senilai $5,4 miliar dua tahun lalu. Namun, pembahasan akuisisi Wiz menunjukkan bahwa Google tengah menggali minat baru dalam melakukan merger dan akuisisi, meskipun terdapat kekhawatiran terkait persaingan. Sebelumnya, Google juga telah melakukan pembicaraan untuk mengakuisisi pembuat perangkat lunak penjualan Hubspot, meski usahanya dilaporkan terhenti. Hingga kini, Google belum memberikan komentar terkait pembicaraan tersebut.
Pertaruhan Google terhadap keamanan siber menjadi semakin dalam pada saat negara dan pelaku kriminal berhasil mengganggu pemerintah dan organisasi besar. Dengan akuisisi Wiz, Google dapat memperkuat posisinya dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks dan meresahkan.
Pada sisi lain, pengawasan antimonopoli yang semakin ketat juga menjadi perhatian utama bagi Google. Departemen Kehakiman telah menggugat Google dua kali dengan alasan antimonopoli, dan masa depan perusahaan ini di bawah pengawasan ketat. Litigasi terbaru menyoroti praktik akuisisi perusahaan oleh Google, yang diajukan pada tahun 2023.
Sebagai perusahaan raksasa di dunia teknologi, strategi akuisisi Google terus mengalami sorotan publik dan pemerintah. Keterlibatan Google dalam akuisisi Wiz senilai Rp371,79 triliun akan menjadi peristiwa sejarah dalam dunia teknologi informasi dan keamanan siber. Semua mata akan tertuju pada bagaimana Google akan mengintegrasikan Wiz ke dalam portofolio bisnisnya, serta bagaimana dampaknya terhadap industri keamanan siber secara keseluruhan.