Menurut tim Neuralink, proses seleksi peserta kedua akan dilakukan dengan sangat hati-hati. Mereka akan memastikan bahwa peserta ini memenuhi persyaratan kesehatan mental dan fisik yang ketat. Hal ini sejalan dengan visi dan misi Neuralink untuk tidak hanya menciptakan alat teknologi, tapi juga untuk membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan.
Selain itu, para peneliti di Neuralink juga telah melakukan kolaborasi dengan tim medis dan psikolog untuk memastikan kesiapan peserta kedua menghadapi implan otak ini, serta memberikan pendampingan dan dukungan yang dibutuhkan.
Meskipun proyek ini masih dalam tahap eksperimental, Neuralink sudah mulai bekerjasama dengan berbagai lembaga riset dan pusat medis terkemuka. Dengan begini, proses penelitian diharapkan akan semakin terbuka dan transparan, serta memastikan keamanan dan kemanfaatan dari implan otak ini.
Para pakar dan ilmuwan di Neuralink menjelaskan bahwa teknologi implan otak ini memiliki potensi untuk merubah kehidupan manusia secara drastis. Bukan hanya dalam hal mobilitas, tapi juga dalam hal kesehatan mental dan kesejahteraan.