Megaproyek yang diinisiasi oleh Elon Musk, yang dikenal sebagai 'xAI Colossus', telah mendapat persetujuan dari Tennessee Valley Authority (TVA) pada awal November. Proyek ini merupakan pusat data center AI super besar yang direncanakan akan menerima pasokan listrik sebanyak 150MW di negara bagian Tennessee. Jumlah pasokan ini meningkat 20 kali lipat dari suplai awal yang hanya 8MW.
Keputusan ini memunculkan kekhawatiran dari para pemangku kebijakan lokal terkait dampaknya terhadap pasokan listrik di Tennessee Valley, seperti yang dilaporkan oleh TomsHardware pada Selasa (26/11/2024). Terutama setelah diinformasikan Musk berencana untuk meningkatkan kapasitas komputasi megaproyeknya hingga dua kali lipat, yang mengindikasikan bahwa kebutuhan listriknya juga akan mengalami peningkatan yang signifikan.
xAI hanya membutuhkan waktu 19 hari untuk memperoleh izin pasokan listrik untuk megaproyeknya, sebuah durasi yang jauh lebih singkat jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis seperti Nvidia yang menurut CEO-nya, Jensen Huang, memerlukan waktu 4 tahun. Amanda Garcia, seorang pengacara senior dari Southern Environmental Law Center, mengekspresikan kekhawatirannya terhadap keputusan TVA tersebut dan menekankan perlunya studi dampak yang lebih mendalam terhadap komunitas lokal sebelum memenuhi permintaan xAI terkait kebutuhan listriknya.