Serikat pekerja Samsung Electronics di Korea Selatan telah mengumumkan rencana untuk melakukan aksi mogok sebagai upaya untuk menuntut gaji yang lebih layak dan tambahan waktu istirahat yang disebutkan sebagai serangan serius terhadap konglomerat terkuat di negara tersebut. Aksi mogok ini merupakan langkah yang lebih besar dari aksi mogok satu hari yang diadakan bulan sebelumnya.
Serikat Pekerja Elektronik Nasional Samsung (NSEU), yang merupakan anggota sekitar 28.000 orang atau lebih dari seperlima dari total karyawan perusahaan, berencana untuk melakukan aksi mogok pada tanggal 8 Juli 2024. Mereka menuntut perusahaan untuk memberikan komitmen yang sesuai dengan perbaikan pada sistem bonus berbasis kinerja, serta tambahan satu hari cuti tahunan.
Presiden NSEU, Son Woo-mok, menyatakan dalam siaran langsung di YouTube, yang dikutip dari Reuters, bahwa "Kami mendeklarasikan (akan melakukan aksi) mogok kerja hari ini. Sampai tuntutan kami dipenuhi, kami akan berjuang dengan mogok umum 'tidak dibayar, tidak bekerja'."
Serikat pekerja akan memberikan rincian lebih lanjut mengenai pemogokan tersebut, sementara pihak Samsung Electronics belum memberikan komentar langsung terkait hal ini.
Pada bulan sebelumnya, serikat pekerja melakukan aksi mogok kerja dengan menggunakan cuti tahunan. Saat itu merupakan aksi industri pertama yang mereka lakukan, namun perusahaan mengklaim bahwa tidak ada dampak pada produksi atau aktivitas bisnis mereka.
Samsung Electronics, sebagai produsen chip memori terkemuka di dunia dan produsen ponsel pintar global, saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan di beberapa area, termasuk dalam produksi chip canggih. Baru-baru ini, perusahaan tersebut telah melakukan perubahan kepemimpinan di unit semikonduktornya untuk menangani apa yang mereka sebut sebagai "krisis" yang mempengaruhi industri.