Masalah efisiensi energi memang menjadi isu serius di tengah berkembangnya AI generatif. Beberapa pihak menyuarakan pentingnya riset lanjutan dalam pengembangan hardware dan software AI yang hemat daya, termasuk pengoptimalan model agar tidak boros komputasi saat merespons permintaan yang relatif sederhana.
Pernyataan Sam Altman juga menyiratkan betapa mahalnya biaya di balik layar teknologi yang kita nikmati sehari-hari. Interaksi yang terlihat sepele bagi pengguna, seperti percakapan ramah dengan chatbot, ternyata membawa konsekuensi besar di sisi infrastruktur dan energi. Ini menjadi pengingat bahwa kemajuan teknologi selalu datang dengan harga—baik secara ekonomi maupun lingkungan.
Sebagai penutup, pernyataan Altman membuka ruang diskusi baru tentang masa depan AI dan keberlanjutan penggunaannya. Haruskah kita mulai membatasi kata-kata sopan demi efisiensi? Ataukah sebaliknya, industri perlu mencari solusi teknologi agar interaksi manusia dengan AI tetap manusiawi, tanpa membebani bumi dan biaya perusahaan?
Satu hal yang pasti: semakin canggih teknologi, semakin kompleks pula tantangan yang harus dihadapi, baik dari segi etika, biaya, hingga dampaknya terhadap lingkungan. Maka dari itu, inovasi yang berkelanjutan bukan hanya soal kecanggihan, tetapi juga soal tanggung jawab.