Penelitian terbaru oleh Accenture menunjukkan hasil positif dari upaya AWS dalam menghemat energi. Dalam penelitian tersebut, disebutkan bahwa infrastruktur AWS diklaim dapat menghemat energi hingga 4,1 kali lipat dibandingkan pusat data internal perusahaan. Lebih dari itu, jika proses bisnis dioptimalkan di AWS, jejak karbon dari beban kerja terkait pun dapat dikurangi hingga 99%. Namun, hal ini tidak membuat AWS berpuas diri, karena kebutuhan listrik terus meningkat seiring dengan pertumbuhan bisnis mereka.
Dalam pengoperasian model AI, konsumsi daya yang diperlukan juga menjadi perhatian tersendiri. Chip AI dirancang untuk melakukan perhitungan matematika dengan kecepatan super, namun konsekuensinya, chip AI ini juga menghasilkan panas yang lebih banyak daripada chip komputasi biasa. Sehingga, server AI terbaru yang membutuhkan daya lebih dari 1.000 watt per chip perlu didinginkan dengan cairan khusus.
Namun, di tengah tantangan tersebut, AWS juga memiliki layanan yang menggunakan jaringan dan penyimpanan data yang tidak memerlukan cairan pendingin. Hal ini memungkinkan AWS untuk menggunakan desain pusat data terbaru yang cerdas, yang menggabungkan solusi pendinginan udara yang optimal dengan cairan pendingin untuk chipset AI terkuat, seperti NVIDIA Grace Blackwell Superchip. Dengan desain ini, AWS dapat memaksimalkan kinerja dan efisiensi energi, baik saat menjalankan beban kerja tradisional maupun model AI/ML.