Spekulasi atas kemungkinan hubungan pembunuhan dengan penolakan klaim asuransi semakin berkembang, terutama di kalangan netizen. Respons netizen terhadap pembunuhan ini di media sosial juga menunjukkan kemarahan publik terhadap perilaku perusahaan asuransi di Amerika Serikat.
Futurism mencoba mengonfirmasi penggunaan algoritma nH Predict kepada UHC, namun perusahaan tersebut menolak untuk memberikan pernyataan apapun terkait hal ini.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena menggambarkan permasalahan serius dalam industri asuransi terkait penolakan klaim yang tidak adil. Dengan menggunakan teknologi AI, perusahaan-perusahaan asuransi dapat dengan mudah menolak klaim para pemegang polis mereka tanpa pertimbangan yang tepat. Hal ini menciptakan ketidakadilan bagi para pemegang polis dan dapat berujung pada konsekuensi serius, seperti dalam kasus pembunuhan CEO UHC.
Ketika sebuah perusahaan menggunakan teknologi AI untuk tujuan yang tidak etis, praktik seperti ini dapat merugikan banyak pihak. Hal ini menandakan perlunya pengawasan dan regulasi yang ketat terhadap penggunaan AI dalam industri asuransi. Selain itu, perlu adanya peningkatan kesadaran publik mengenai praktek-praktek kurang etis yang dapat merugikan konsumen asuransi.