Fitur ini tidak hanya bekerja dalam aplikasi hiburan, tapi juga dalam pertemuan virtual, game, dan interaksi AI assistant yang makin terasa ‘hidup’.
Dikembangkan Khusus untuk Realitas Campuran
Apple menyebut bahwa teknologi ini memadukan data pelacakan otot wajah dengan pembelajaran mesin, menciptakan respons AI yang cepat dan natural. Sistem ini juga mendukung personalisasi, di mana AI bisa menyesuaikan interpretasi ekspresi berdasarkan kebiasaan pengguna.
“Ini bukan cuma pelacakan wajah, ini revolusi komunikasi dalam dunia digital,” ujar salah satu perwakilan tim Vision Pro.
Privasi Tetap Jadi Fokus Utama
Apple menegaskan bahwa semua data ekspresi wajah diproses secara lokal di perangkat, tanpa mengirimkan informasi ke server eksternal. Langkah ini diambil untuk menjamin keamanan dan privasi pengguna tetap terjaga.