Tampang

Badak Afrika Disuntik Radioaktif, Alasannya Ternyata Mulia

29 Jun 2024 18:11 wib. 40
0 0
Badak Afrika Disuntik Radioaktif, Alasannya Ternyata Mulia
Sumber foto: Unsplash

Metode penyuntikan chip radioaktif dilakukan saat badak sedang tertidur, sehingga proses ini tidak menimbulkan rasa sakit bagi hewan tersebut. Selain itu, dampak bahan radioaktif yang ditanamkan dalam jumlah yang sangat sedikit diupayakan tidak mengganggu kesehatan badak maupun lingkungan sekitarnya.

Data yang dirilis oleh Kementerian Lingkungan Hidup Afrika Selatan menunjukkan bahwa pada tahun 2023, sebanyak 499 badak terbunuh meskipun berada di wilayah konservasi, mengalami peningkatan sebesar 11 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini menandakan eskalasi serius dari ancaman perburuan liar terhadap badak, yang mendorong perlunya tindakan preventif yang lebih efektif.

Selain itu, sebuah artikel dari Science Alert menegaskan bahwa cula badak merupakan salah satu komoditas paling banyak dicari di dunia, bersaing dengan emas dan kokain. Hal ini menunjukkan tingginya permintaan akan cula badak di pasar internasional, memperburuk permasalahan perdagangan gelap spesies terancam punah ini.

Proyek Rhisotope, yang saat ini masih dalam tahap percontohan, diharapkan dapat menjadi solusi inovatif dalam menekan perburuan liar terhadap badak di Afrika Selatan. Rencananya, radiasi akan ditanam di cula 20 badak, dengan besaran radiasi yang dijamin dapat memicu alarm radiasi di perbatasan negara di seluruh dunia, termasuk di bandara, yang pada awalnya dipasang untuk mencegah terorisme menggunakan nuklir. Dengan demikian, penyelundupan cula badak yang terdeteksi oleh pemerintah-pemerintah negara-negara tujuan dapat dicegah lebih lanjut.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%