Jakarta — Browser Atlas dari OpenAI yang digadang-gadang sebagai browser cerdas untuk browsing lebih cepat dan interaktif ternyata punya celah keamanan yang cukup bikin was-was. Para peneliti keamanan menemukan bahwa Atlas belum mampu mendeteksi URL berbahaya dengan baik, artinya pengguna bisa terjebak situs phishing atau malware tanpa peringatan sama sekali.
Atlas sendiri diperkenalkan sebagai browser yang terintegrasi dengan AI. Fitur utamanya adalah membantu pengguna menelusuri web sambil memberikan ringkasan informasi dan saran cerdas. Tapi, fokus besar pada kemampuan AI justru membuat keamanan URL agak diabaikan. Hasilnya, tautan jahat bisa lolos begitu saja.
Dr. Rudi Hartono, pakar keamanan siber dari Universitas Indonesia, menjelaskan, “Atlas inovatif dari sisi AI, tapi ketika soal keamanan URL, browser ini masih lemah. Pengguna bisa diarahkan ke situs berbahaya tanpa alarm.” Risiko utamanya? Pencurian data, serangan ransomware, atau identitas digital yang disalahgunakan.
Beberapa uji coba yang dilakukan komunitas siber menunjukkan, bahkan URL phishing sederhana bisa lolos dari deteksi Atlas. Padahal, URL jenis ini biasanya cukup mudah dikenali oleh browser mainstream dengan fitur anti-phishing. Hal ini jelas jadi peringatan bagi pengguna Atlas yang mungkin terlalu percaya dengan “kecerdasan” browser AI.