Keputusan Apple tersebut langsung mendapat sorotan tajam dari para analis keuangan. Thomas Monteiro, analis senior dari Investing.com, menilai bahwa langkah Tim Cook adalah sinyal jelas bahwa perusahaan bersiap menghadapi masa-masa sulit. Ia menilai pemangkasan buyback saham menunjukkan adanya kekhawatiran terhadap ketidakpastian ekonomi dan risiko politik yang dapat mengganggu stabilitas bisnis Apple ke depan.
“Biasanya kami melihat lebih banyak pembelian kembali saham di kondisi normal. Namun melihat situasi saat ini, tampaknya Tim Cook tengah mengumpulkan cadangan dana untuk digunakan di masa krisis,” ungkap Monteiro.
Langkah Apple ini dianggap sebagai manuver bertahan, bukan ekspansi. Meskipun dari luar terlihat seperti strategi bisnis biasa, tetapi konteks politik dan ekonomi global memberikan gambaran bahwa perusahaan sekelas Apple pun tak kebal terhadap imbas kebijakan pemerintahan sebelumnya.
Menariknya, meskipun perang dagang antara AS dan China terus menjadi topik panas, Cook menyatakan bahwa saat ini kebijakan tersebut belum terlalu berdampak signifikan terhadap permintaan produk Apple di pasar global. Ia mengklaim bahwa hingga saat ini, konsumen masih membeli produk Apple sebagaimana biasanya dan belum menunjukkan perubahan perilaku yang mencolok.
Namun begitu, rantai pasok produk Apple ternyata tetap sangat bergantung pada wilayah Asia. Meski Apple tak secara eksplisit menutup akses pabrikan China, Cook menegaskan bahwa sebagian besar produk Apple yang dijual di luar negeri masih diproduksi di China. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun perusahaan tengah berupaya melakukan diversifikasi, ketergantungan terhadap manufaktur Asia masih tinggi.
Sebagai bagian dari diversifikasi produksi, Apple telah memindahkan sebagian besar lini produksi iPhone yang dijual di Amerika Serikat ke India. Sementara itu, untuk produk seperti iPad, Mac, dan Apple Watch, proses perakitan banyak dilakukan di Vietnam. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk menghindari tarif tinggi akibat perang dagang, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang Apple dalam membangun rantai pasok yang lebih stabil dan terdistribusi.