YouTube sekarang telah memperkenalkan serangkaian fitur baru untuk YouTube Shorts, yang akan memperluas kemampuan pengguna untuk membuat dan berbagi konten pendek. Beberapa di antaranya telah tersedia bagi pengguna, termasuk fitur narasi video text-to-speech yang memungkinkan pengguna untuk menambahkan suara buatan ke video mereka. Meskipun fitur ini belum sepenuhnya canggih seperti yang ada di TikTok, YouTube berusaha keras untuk mendekati standar yang ditetapkan oleh beberapa pesaingnya.
Tentu saja, pengguna TikTok sudah terbiasa dengan fitur narasi video text-to-speech, yang memungkinkan mereka untuk mengubah suara menjadi mirip robot atau mengganti suara dengan berbagai efek lucu. Kemampuan ini memiliki daya tarik tertentu bagi pengguna, sehingga tidak mengherankan jika YouTube juga ingin menawarkan fitur serupa. Proses untuk menambahkan suara di YouTube Shorts mirip dengan TikTok: setelah membuat teks, pengguna dapat mengetuk ikon "tambahkan suara" di layar dan memilih suara yang mereka inginkan.
Meskipun YouTube telah membawa inovasi ini ke platform mereka, terdapat perbedaan utama antara YouTube dan TikTok dalam hal jumlah suara yang tersedia. Saat ini, YouTube hanya menawarkan empat suara untuk dipilih, sedangkan TikTok memiliki lebih banyak variasi suara yang tersedia. Namun, sebagai platform yang terus berkembang, perusahaan mungkin akan menambahkan lebih banyak pilihan suara di masa mendatang untuk memenuhi permintaan pengguna.
Selain fitur narasi video text-to-speech, YouTube juga telah meluncurkan teks otomatis yang memungkinkan pengguna menambahkan teks ke video mereka tanpa harus menggunakan aplikasi eksternal seperti CapCut. Fitur ini memudahkan pengguna dalam menyesuaikan gaya teks menggunakan berbagai pilihan fon dan warna, semakin memperkaya pengalaman pembuatan konten pendek di platform tersebut.