Serangan Siber Kini Lebih Cerdas dan Tidak Terdeteksi
Dalam laporan keamanan yang dirilis oleh CheckPoint, disampaikan bahwa pelanggaran data kini lebih sering terjadi bukan karena sistem ditembus, tapi karena kredensial dicuri. Para peretas tidak lagi harus menembus pertahanan teknis yang rumit. Mereka cukup menggunakan akun dan password yang berhasil mereka curi, lalu masuk dengan tenang dan mencuri data secara perlahan tanpa ketahuan.
Beberapa metode yang kerap digunakan termasuk serangan brute force, rekayasa sosial, serta jebakan phishing yang meniru email resmi dari layanan populer. Ketika korban tertipu, para pelaku bisa menyusup dan bertahan selama berbulan-bulan dalam sistem tanpa terdeteksi.
Apa yang Bisa Anda Lakukan Sekarang?
Google menyarankan langkah-langkah konkret untuk pengguna yang ingin melindungi akun mereka dari serangan:
-
Hentikan penggunaan kata sandi tradisional, terutama yang digunakan berulang.
-
Hindari otentikasi dua faktor berbasis SMS, karena ini rawan disadap.
-
Gunakan aplikasi autentikator seperti Google Authenticator atau Authy.
-
Aktifkan fitur Google Prompt untuk verifikasi langsung dari perangkat terpercaya.
-
Berpindah ke passkey untuk pengalaman login tanpa password yang lebih aman.
Google juga mengindikasikan bahwa kata sandi akan segera menjadi usang, dan pengguna disarankan untuk tidak menunggu lebih lama untuk beradaptasi dengan sistem autentikasi masa depan