Tak berhenti di situ, Google juga memperkenalkan paket langganan premium bertajuk AI Ultra yang dibanderol cukup tinggi, yaitu US$249,99 per bulan. Paket ini memberi pengguna akses ke fitur-fitur eksklusif seperti Project Mariner, sebuah alat otomasi berbasis browser, dan Gemini Deep Think, model AI terbaru Google yang dirancang untuk menangani pertanyaan kompleks, terutama dalam bidang teknis seperti pemrograman dan analisis data.
Namun strategi ini menuai banyak pertanyaan. Salah satu yang paling mengemuka adalah: apakah pengguna bersedia membayar mahal untuk layanan yang sebelumnya diberikan Google secara gratis? Apalagi, pesaing seperti OpenAI dan Anthropic juga sudah lebih dahulu menawarkan paket langganan premium di kisaran US$200 per bulan, menciptakan persaingan ketat dalam segmen layanan AI eksklusif.
Sundar Pichai, CEO Alphabet, menegaskan bahwa fokus utama mereka saat ini adalah pada AI yang “personal dan proaktif.” Gemini, sebagai inti dari strategi ini, sudah mencatat lebih dari 400 juta pengguna aktif bulanan. Angka ini menunjukkan bahwa Google masih memiliki basis pengguna yang kuat, meskipun tekanan dari kompetitor terus meningkat.
Beberapa fitur unggulan Gemini yang diperkenalkan dalam Google I/O tahun ini termasuk kemampuan menelepon toko secara otomatis, membuat soal latihan untuk pelajar, hingga menjawab pertanyaan hanya dengan mengarahkan kamera ponsel. Semuanya mengarah pada misi baru Google untuk membuat AI lebih dekat dan relevan dalam kehidupan sehari-hari penggunanya.