Bumi semakin panas, dan data terbaru yang dirilis oleh Copernicus – lembaga observasi iklim milik Uni Eropa – mencatat bahwa Januari 2025 adalah bulan Januari terpanas sepanjang sejarah. Suhu rata-rata permukaan global tercatat sebesar 13,23°C, yang berarti 0,79°C lebih tinggi dari rata-rata Januari selama periode 1991 hingga 2020. Yang lebih mencemaskan, suhu ini juga 1,75°C lebih tinggi dibandingkan era pra-industri, memperlihatkan betapa seriusnya ancaman perubahan iklim.
Awal tahun 2025 menjadi penanda bahwa selama 18 dari 19 bulan terakhir, suhu rata-rata global secara konsisten melampaui ambang batas 1,5°C dari era pra-industri. Ini adalah sinyal jelas bahwa krisis iklim sedang berlangsung secara nyata di hadapan mata kita.
Krisis Iklim dan Peran Emisi Karbon
Penyebab utama pemanasan global adalah emisi karbon dan gas rumah kaca lainnya yang berasal dari aktivitas manusia. Dunia telah lama diserukan untuk menekan emisi ini demi memperlambat laju kenaikan suhu global. Namun, di saat kita berjuang keras untuk mengurangi emisi, muncul tantangan baru dari arah yang tak terduga: teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
AI memang membawa harapan besar dalam banyak aspek kehidupan, mulai dari efisiensi energi, peningkatan produktivitas, hingga pengembangan inovasi baru. Akan tetapi, kemajuan AI juga membutuhkan infrastruktur yang sangat intensif energi, terutama pusat data (data center) yang menjadi tulang punggungnya. Permintaan listrik untuk menjalankan model-model AI skala besar diperkirakan akan melonjak tajam, yang berarti lebih banyak energi dibakar dan lebih banyak emisi karbon dilepaskan ke atmosfer.
AI: Antara Harapan Ekonomi dan Ancaman Lingkungan
Dalam laporan terbarunya, Dana Moneter Internasional (IMF) menyampaikan pandangan yang cukup mengejutkan. Mereka menyebut bahwa perkembangan teknologi AI berpotensi meningkatkan produksi barang dan jasa secara global sebesar 0,5% antara tahun 2025 dan 2030. Pertumbuhan ini dinilai lebih besar dari biaya yang harus ditanggung akibat peningkatan emisi yang dihasilkan oleh teknologi tersebut.