The Grantham Research Institute on Climate Change and the Environment menyatakan bahwa AI dapat menjadi kekuatan transformatif untuk solusi iklim. Namun, mereka juga mengingatkan bahwa kekuatan pasar saja tidak cukup untuk mengarahkan penggunaan AI menuju tujuan yang berkelanjutan.
Roberta Pierfederici, peneliti dari Grantham Institute, menekankan bahwa pemerintah, perusahaan teknologi, dan sektor energi harus mengambil peran aktif untuk memastikan AI digunakan dengan tanggung jawab. Ia juga menyoroti pentingnya pendanaan riset dan kebijakan publik yang mendukung kesetaraan dalam manfaat AI serta pengurangan dampak buruknya terhadap lingkungan.
Kesimpulan: Masa Depan Ada di Persimpangan
Kita kini berada di titik kritis di mana teknologi dan lingkungan harus berjalan beriringan. AI adalah alat yang kuat—namun seperti semua alat, dampaknya bergantung pada siapa yang menggunakannya dan untuk tujuan apa. Jika diarahkan dengan benar, AI bisa menjadi senjata melawan krisis iklim. Namun jika dibiarkan berkembang tanpa kendali, ia bisa memperburuk keadaan dan mempercepat kehancuran planet.
Langkah berikutnya harus diambil bersama—oleh pembuat kebijakan, ilmuwan, industri teknologi, dan masyarakat global—agar teknologi canggih ini benar-benar menjadi solusi, bukan sekadar sumber masalah baru.