Keadaan semakin diperburuk oleh kegagalan dalam berkomunikasi dan berbagi perasaan tertekan kepada pasangannya. Hal ini menyebabkan Teuku Ryan kehilangan semangat dan gairah terhadap istrinya sendiri. "Bom waktu" pun terus tiba-tiba siap meledak kapan saja.
"Saya tidak bisa menyampaikan perasaan tertekan saya karena saya selalu diharuskan untuk mengikuti keinginan istri. Itulah mengapa saya kehilangan gairah karena saya merasa tertekan secara batiniah dan merasa bahwa segala usaha dan pengorbanan yang telah saya berikan tidak dihargai," ujarnya.
Kondisi semakin meruncing ketika mereka pindah rumah dari Kemang, Jakarta Selatan, ke daerah Kebagusan. Ketidakjelasan dalam komunikasi menyebabkan hubungan mereka semakin memburuk. Ria Ricis merasa bahwa suaminya pergi begitu saja. Namun, Teuku Ryan justru merasa ditendang oleh istrinya.
"Selanjutnya, pernyataan bahwa saya meninggalkan rumah tidaklah benar. Saya sama sekali tidak pernah meninggalkan rumah, tapi saya juga tidak merasa diterima atau disambut ketika kami pindah dari rumah Kemang ke Kebagusan pada bulan Desember (2023)," ungkap Teuku Ryan.