Lebaran adalah momen penuh kebahagiaan bagi seluruh umat Islam di seluruh penjuru dunia. Namun, bagi Tamara Tyasmara, Lebaran tahun ini akan terasa amat pilu. Bagi Tamara, Lebaran kali ini akan terasa tak lengkap tanpa mendiang putra tercintanya, Dante, yang telah meninggal dunia beberapa bulan lalu.
Tamara merayakan lebaran tanpa lagi kehadiran sang putra, Dante. Bahkan, Tamara merasa lebaran tahun ini merupakan yang terpuruk dalam hidupnya.Sebagai ibu yang setia pada tradisi keluarga, Tamara mempersiapkan kue-kue favorit Dante setiap kali Lebaran tiba. Tamara menganggap persiapan kue-kue Lebaran sebagai bentuk penghormatan dan cinta kasihnya pada putranya.
Namun, tahun ini segalanya terasa begitu berbeda. Setiap kali Tamara berada di dapur untuk membuat kue, kenangan akan Dante selalu menghantuinya. Dante adalah kekuatan yang mampu mencerahkan suasana hati Tamara saat Lebaran tiba. Namun kali ini, kepergian Dante masih terasa begitu nyata dan menyedihkan.
Pada Lebaran tahun ini, Tamara terpaksa harus belajar menerima kenyataan bahwa Dante sudah tidak akan ada lagi di sampingnya. Merasakan pilu yang mendalam, ia memutuskan untuk tetap mempersiapkan kue-kue favorit putranya. Bagi Tamara, membuat kue-kue tersebut adalah cara untuk merayakan kehidupan Dante meskipun ia sudah tiada.