Di sisi lain, perang tarif yang diluncurkan oleh Presiden AS Donald Trump juga menimbulkan tantangan tersendiri bagi perusahaan teknologi, termasuk Nvidia. Ketegangan antara AS dan Tiongkok membuat banyak perusahaan harus mengkaji ulang rantai pasokan global mereka. Kendati begitu, Nvidia sejauh ini masih mampu mempertahankan posisi dan momentum pertumbuhannya, yang sebagian besar berkat strategi adaptif dan inovasi berkelanjutan yang dipimpin langsung oleh Huang.
Dengan pencapaian luar biasa ini, banyak pihak memandang Huang sebagai simbol keberhasilan transformasi teknologi modern. Dari seseorang yang dulunya merintis Nvidia dari awal, kini ia menjadi pemimpin yang tidak hanya mengarahkan perusahaan menuju puncak kesuksesan finansial, tetapi juga menjadi pionir dalam era AI yang mengubah dunia.
Kini, publik dan investor menantikan langkah Nvidia selanjutnya. Apakah perusahaan ini akan terus memimpin revolusi AI dunia? Dan apakah kompensasi besar yang diterima Jensen Huang akan menjadi standar baru dalam industri teknologi?