Tampang.com | Kehidupan Elon Musk, salah satu tokoh paling kontroversial di dunia bisnis, memang tidak pernah sepi dari sorotan dan kritik. Sejak terlibat dalam pemerintahan Donald Trump sebagai kepala Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE), berbagai isu menghampiri dirinya. Musk dikenal sebagai sosok yang ambisius, selalu berusaha untuk menciptakan inovasi dan mendobrak batasan. Namun, dalam prosesnya, ia sering kali membuat keputusan yang mengundang pro dan kontra.
Beberapa kebijakan yang diambilnya, seperti pengurangan anggaran pemerintah, telah menyebabkan pemutusan hubungan kerja yang melibatkan ribuan pegawai negeri. Selain itu, keputusan untuk mengangkat orang-orang tanpa pengalaman ke posisi penting dalam lembaga pemerintah menambah daftar panjang kontroversi yang menyelimutinya.
Ditambah lagi, upaya untuk mendapatkan kontrak pemerintah untuk perusahaan-perusahaannya semakin memperburuk citranya. Akibatnya, banyak yang melancarkan gerakan boikot terhadap Tesla, salah satu perusahaan mobil listrik terkemuka yang dipimpinnya.
Situasi menjadi lebih pelik ketika showroom Tesla mulai diserbu oleh para demonstran di berbagai negara bagian, menunjukkan betapa besarnya rasa ketidakpuasan masyarakat. Namun, di tengah isu-isu tersebut, ada suara dari dalam keluarganya sendiri yang mengungkapkan pandangan mengejutkan tentang sosok Elon Musk.
Vivian Jenna Wilson, anak transgender Elon Musk, baru-baru ini menarik perhatian banyak orang dengan pernyataannya mengenai hubungan mereka. Mahasiswi berusia 20 tahun ini mengklaim bahwa dia tidak memiliki tempat untuk sang ayah dalam hidupnya. Dalam wawancara dengan Teen Vogue yang dikutip dari Futurism, Vivian mengungkapkan, "Saya tidak memberikan ruang dalam pikiran saya kepada siapa pun." Ia kemudian menambahkan bahwa satu-satunya sosok yang mendapat tempat di pikirannya adalah drag queen, menunjukkan betapa jauhnya pandangannya dibandingkan dengan pandangan ayahnya.